ASSALAMU’ALAIKUM! Semua
penulis wajib merapat! begini cara menghidupkan tokoh dalam novel yang ditulis
supaya dikenang dan diingat oleh para pembaca.
Tokoh atau penokohan menjadi
salah satu unsur penting dalam sebuah cerita. Supaya tokoh yang berperan dalam
novel yang dibuat dapat diterima dan selalu diingat oleh para pembaca, tokoh
tersebut harus memiliki ciri khasnya sendiri agar serasi dan sesuai dengan
cerita yang telah dibuat.
Lalu, bagaimana sih cara
menghidupkan tokoh dalam novel agar dapat menghidupkan cerita yang kita buat,
serta mampu memberikan kesan tersendiri bagi para pembaca? berikut
langkah-langkah yang perlu dilakukan. Simak sampai habis ya!
Memaksimalkan Detail Karakter
Cara menghidupkan tokoh
dalam novel yang pertama ialah dengan memaksimalkan detail penokohan atau
karakter si tokoh. Maksudnya, penulis atau pengarang perlu memberi ‘ruh’ atau
nyawa pada tokoh dalam cerita yang dibuat. Terdapat dua langkah yang dapat
dilakukan untuk memaksimalkan detail karakter.
1. Memberi Alur Tokoh yang Banyak Disukai Oleh Para Pembaca
Caranya dengan memberikan
deskripsi serta emosional pada tokoh yang membuat orang lain langsung tertarik
pada tokoh yang telah dibentuk. Seperti memberikan gambaran yang jelas mengenai
karakteristik si tokoh.
Misalnya dengan menggambarkan
penampilan fisiknya seperti bentuk tubuhnya, gestur-gestur yang menjadi ciri khas, seperti apa gaya
berbahasa serta cara berbicaranya, serta seperti apa cara berpikirnya.
Supaya lebih memahami bagaimana
cara memberi alur tokoh, berikut contohnya. Caranya dengan mencoba menimbulkan
ketakutan terbesar dari si tokoh tersebut, atau mencoba mendeskripsikan
bagaimana mimpinya, kebiasaan-kebiasaan buruknya, serta hal lain yang membuat
pembaca semakin tertarik dengan tokoh yang kita buat.
2. Memiliki Misi Penting
Langkah yang kedua ialah memaksimalkan
karakter si tokoh dengan memberikan misi penting. Selain mendeskripsikan secara
visual karakter si tokoh, penulis juga perlu mengungkapkan tujuan serta peran
dari tokoh tersebut.
Oleh sebab itu, si tokoh
tersebut akan memberikan efek serta manfaat tertentu bagi para pembaca. Contohnya
saja seperti ini; Tokoh yang dibuat humoris, tujuan utamanya ialah untuk
menghibur, lalu untuk tokoh dengan karakteristik pekerja keras, maka penulis harus
memperlihatkan sisi pentingnya dari sikap pantang menyerah.
Deskripsi Latar Waktu serta Suasana
Cara yang kedua ialah
dengan menjabarkan latar waktu serta suasana. Deskripsi ini harus dijelaskan
secara jelas pada sebuah cerita untuk membantu para pembaca mendapatkan
gambaran atau bayangan mengenai situasi serta kejadian dari setiap jalan cerita
yang dibuat.
Buatlah deskripsi
menggunakan penjabaran dengan panca indra, seperti; Pendengaran, penglihatan,
perasa, penciuman, serta peraga. Hal ini dimaksudkan agar para pembaca lebih
memahami dan juga seakan ikut terlibat membayangkan seperti apa situasi yang
dialami oleh si tokoh.
Salah satu contohnya, mari
kita kutp dari salah satu bagian novel Kembali Membawa Luka atau Harapan, “Pandangan Nafisah masih melihat ke arah Adelard yang
terlihat fokus mengemudikan mobilnya”
atau seperti ini “Dan lagi, suara Adelard kembali dingin seperti sebelumnya.
Nafisah merasakan hawa ketegangan di antara mereka.”
Memunculkan Konflik yang Mempengaruhi Emosi
Cara berikutnya ialah
dengan memunculkan konflik yang dapat mempengaruhi emosi dari para pembaca. Hal
ini perlu dilakukan sebab dapat menjadi aspek penting dari kesuksesan penulis
dalam menghidupkan karakter si tokoh pada cerita fiksi yang dibuat.
Misalnya saja dengan
dengan membuat para pembaca merasa bersimpati dengan segala masalah yang sedang
terjadi. Selain itu, penulis juga dapat mengajak para pembaca untuk turut serta
merasakan seperti apa konflik batin yang dialami oleh tokoh tersebut.
Membuat Karakter Plot Twist
Cara yang terakhir dan
sering membuat pembaca terkejut ialah dengan membuat karakter plot twist atau sesuatu
yang tidak dapat ditebak. Cara yang satu ini selalu sukses membuat para pembaca
merasa penasaran dan setia membaca cerita fiksi yang dibuat.
Perlu diketahui bersama,
bahwa salah satu fungsi dari plot twist ini ialah supaya para pembaca tidak
mudah menebak alur dari cerita yang telah dibuat. Sehingga, dengan mengikuti
seluruh jalan cerita sampai akhir, para pembaca tidak akan merasa bosan dan
akan terus membaca cerita sampai selesai.
Akan tetapi, dalam
membuat plot twist juga tidak boleh sembarangan lho. Untuk membuat plot twist, harus
memperhatikan secara jelas alur cerita yang telah ada, Hal ini dilakukan supaya
tidak terjadi transisi yang dapat mengacaukan jalan cerita yang telah ada.
Demikianlah 4 cara
menghidupkan tokoh dalam novel yang kita buat sehingga para pembaca akan terus
setia dan membaca cerita yang kita buat sampai akhir. Jangan lupa untuk membaca
kelanjutan cerita dari Kembali Membawa Luka atau Harapan di blog author kesayangan
kita ya!***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar