ASSALAMU’ALAIKUM! Sebagai
bagian dari Sobat Lia, pasti kalian merupakan penggemar novel. Meskipun sebagai
seorang fans, tentu kita harus tahu apa saja yang terkandung dalam novel yang
kita baca. segela bentuk karya fiksi tentu memiliki unsur intrinsik dan
ekstrinsik. Namun, pada artikel kali ini kita akan membahas unsur intrinsik
novel. Memangnya apa sih perlunya mengetahui hal ini?
Unsur intrinsik novel
memang perlu diketahui baik bagi seorang penulis, ataupun para pembaca
sekalipun. Sebab, hal ini sangat berpengaruh agar kita sebagai pembaca dapat
memahami, menikmati, mencerna, hingga mengambil nilai-nilai dalam karya yang
telah kita baca.
Untuk mengetahui apa saja
unsur-unsur interinsik pada novel, yuk simak artikel berikut ini!
1. Tema
Tema merupakan unsur
pertama sekaligus terpenting dalam pembuatan sebuah novel. Melansir dari situs
resmi Gramedia.com, Tema merupakan gagasan dasar umum yang menjadi tampuan dari
sebuah karya sastra. Jadi, tema merupakan salah satu unsur paling penting dalam
membangun sebuah cerita.
Selain itu, tema memiliki
fungsi sebagai pengikat dari unsur-unsur lainnya untuk menjadi satu kesatuan
cerita yang utuh. Pada umumnya, penulis selalu mengangkat tema yang berkaitan
tentang masalah kehidupan tertentu yang sifatnya universal.
Sebagai contohnya, pada
novel Mencintaimu Dalam Diam, tema yang diangkat oleh penulis ialah tema
romansa kampus dimana tokoh utama Aiza yang secara tidak sengaja dan diam-diam
menyukai seorang dosen dimana ia menuntut ilmu.
2. Alur Cerita atau Plot
Unsur intrinsik kedua
dalam novel ialah keberadaan alur cerita atau plot. Pengertian plot sendiri
menurut Stanton ialah sebuah cerita yang berisi tentang urutan-urutan kejadian
dimana setiap kejadian dapat dihubungkan sebab-akibatnya.
Selain itu, menurut
Kenny, dalam sebuah karya fiksi memiliki unsur-unsur plot sendiri, yaitu:
- Plausibilitas
- Suspense
- Surprise, serta
- Kesatupaduan.
Biasanya, terdapat 3
tahapan plot dalam sebuah cerita. Tahapan yang pertama ialah tahap awal. Tahap
ini berisikan pengenalan tokoh. Di bagian ini penulis akan mengajak para
pembaca untuk mengenal siapa saja tokoh yang berada dalam ceritanya. Selain
itu, penulis juga akan memperlihatkan latar yang diambil dalam cerita yang ia
buat.
Tahapan kedua ialah tahap
tengah. Di bagian ini, biasanya para penulis akan memunculkan suatu konflik.
Biasanya, para penulis akan mengembangkan konflik tersebut sesuai dengan
imajinasinya.
3. Tokoh dan Penokohan
Menurut Abrams, tokoh
merupakan orang-orang atau karakter yang ditampilkan dalam sebuah cerita.
Biasanya, seorang tokoh akan diekspresikan dalam sebuah tindakan atau ucapan.
Sedangkan istilah
penokohan, maknanya justru lebih luas. Mencakup seperti siapa saja nama-nama
dalam tokoh sebuah cerita, seperti apa wataknya, serta bagaimana penggambaran
dari tokoh tersebut yang dijabarkan melalui sebuah narasi.
Contohnya saja tokoh Aiza
dimana penulis memperkenalkan sebagai sosok wanita yang alim, soleh, polos,
cantik, serta yatim piatu. Sedangkan tokoh Arvino justru digambarkan sebagai
sosok yang angkuh, playboy, namun memiliki wajah yang cukup tampan.
4. Latar
Unsur intrinsik novel
selanjutnya ialah Latar. Seperti yang kita tahu, latar merupakan gambaran dari
situasi tentang suatu peristiwa yang terjadi dalam sebuah cerita. Namun, latar
tidak hanya sebatas menunjukkan lokasi serta waktu saja lho.
Latar juga dapat
diwujudkan seperti adat istiadat, kepercayaan serta nilai-nilai yang berlaku.
Selain itu, latar yang terdapat dalam sebuah cerita cukup beragam lho. Seperti
latar fisik serta spiritual hingga latar netral dan fungsional.
5. Sudut Pandang
Unsur yang tidak kalah
pentingnya dalam sebuah novel ialah sudut pandang atau biasa disebut sebagai
POV (Point of Veiw). Sudut pandang ini ialah cara pandang yang digunakan oleh
seorang penulis sebagai sebuah sarana dalam menyajikan karya fiksinya kepada
para pembaca.
Terdapat 3 klasifikasi
sudut pandang. Yang pertama ialah, Sudut pandang orang pertama dimana penulis
menggunakan kata “aku” untuk terlibat langsung di sebuah cerita tersebut. Jadi,
sosok “aku” menjadi tokoh yang mengisahkan cerita tersebut, baik menceritakan
dirinya sendiri ataupun orang lain kepada pembaca.
Sudut pandang orang
kedua, biasanya sudut pandang ini dikenal dengan menggunakan kata “kau”.
Penggunaan dari sudut pandnag ini sebenarnya jarang dilakukan. Namun, jika
sobat Lia penasaran seperti apa contoh dari POV orang kedua ini, kalian bisa
membaca novel karangan Eddy Suherdo yang berjudul Burung-Burung Manyar.
6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa dalam sebuah
novel termasuk dalam unsur intrinsik juga lho. Biasanya, dalam sebuah novel
gaya bahasa dapat membuat sebuah cerita menjadi cukup menarik karena
disampaikan dengan cara yang unik.
7. Moral
Unsur intrinsik novel
yang terakhir ialah moral. Maksud dari moral adalah suatu hal yang ingin
disampaikan oleh penulis kepada para pembacanya. Biasanya, bentuk dari moral
sangat implisit. Selain itu, moral dalam sebuah karya sastra memiliki sifat
edukatif serta mendidik.
Oleh sebab itu, setiap
karya sastra harus memiliki pesan moral yang ingin disampaikan kepada para
pembacanya untuk memberikan pendidikan serta pelajaran dari cerita yang
ditulisnya.
Itulah 7 unsur intrinsik novel yang patut diketahui besama. Setelah mengetahui 7 unsur ini, Sobat Lia dapat membaca karangan fiksi ini menjadi lebih nyaman. Selain itu, jika Sobat Lia tertarik untuk terjun dalam dunia kepenulisan fiksi, 7 unsur ini sangat penting untuk dipahami bersama.
Jangan lupa untuk membaca kisah Aiza dan Arvino selengkapnya Disini ya!***
(by. Ami)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar